Wednesday, June 10, 2009

Filosofi Akar


Baru saja saya membaca artikel menarik tentang psikologi anak, di website kick Andy.seorang psikolog anak menyampaikan bahwa pekembangan anak dapat di analogikan seperi akar. Psikolog ini bernama sapaan boby, berikut catatatnnya;

Pernah Bobby mengasosiasikan perkembangan anak dengan akar tumbuhan. Beberapa hal inti yang disampaikannya adalah walau akar itu tidak seindah daun atau bunga, juga tidak berwarna-warni indah, namun memiliki sebuah signifikasi.

Sangat “subtle” dan tidak terlihat, sama seperti proses yang terjadi behind the scene, akar memiliki peran yang sangat penting. Ia bisa menunjang batang pohom dengan sangat kuat. Ia selalu berusaha mencari air dan mineral yang nantinya akan menjadi asupan bagi tanaman.

Dijelaskan pula bahwa akar memiliki dorongan mencari air yang sangat kuat sehingga ia mampu mejebol trotoar untuk mendekati air di sebuah hidran. Akar juga mampu menyesuaikan dirinya untuk masuk ke celah-celah kecil (mencari air di dalam relung-relung tanah) atau menghadapi kondisi iklim yang berbeda (mengakar pada batu karang di gunung bersalju). Tapi yang sungguh mengagumkan adalah ia bekerja dalam hening dan tidak terlihat dari luar.

Sampai sini terjadilah pencerahan! Inilah kebijaksanaan dari akar. Manusia memang selayaknya meneladani akar. Ada hal-hal yang sebaiknya ada pada manusia, yang dapat diakronimkan sebagai AKAR, yaitu Angan-angan, Konsistensi, Adaptif dan Rendah hati. Sebagai manusia kita bisa bertumbuh dengan memperhatikan AKAR kita.

Angan-angan
Agar hidupnya lebih terarah manusia disarankan untuk dengan sengaja memiliki angan-angan. Kemampuan menciptakan angan-angan barangkali salah satu karunia yang dimiliki oleh manusia. Saya membayangkan bahwa akar sangat memahami apa yang ia inginkan dan bagaimana merealisasikan keinginan tersebut.

Coba perhatikan ssekililing kita saat ini. Banyak kenyataan yang berawal dari mimpi. Misalnya saja komunikasi via email, pergi ke bulan atau keajaiban internet sebagai perwujudan mimpi manusia untuk mengadakan komunikasi antar komputer. Untuk itu beranikanlah berangan-anganlah sebelum dilarang dan dikenakan pajak!

Konsistensi
Jika anda telah memiliki angan-angan, maka tehap berikut untuk mewujudkan angan-angan itu adalah dengan berusaha secara konsisten. Perhatikan bahwa akar sangat konsisten untuk mewujudkan angan-angannya mencapai sumber air.

Ia tidak menyerah walaupun kondisinya sulit. Komitmennya untuk mancari air sebagai bentuk tanggungjawab terhadap kelangsungan kehidupan daun, bunga dan sebagainya membuatnya akan berusaha sangat keras untuk menemukannya.

“Angan-angan yang tidak diikuti konsistensi untuk mewujudkannya tidak jauh berbeda dengan mimpi di siang hari bolong.”

Sayang sungguh disayang bahwa konsistensi ini juga mengharuskan kerja keras dan ketekunan. Hal-hal yang tidak terlalu disukai oleh kebanyakan penghuni planet bumi. Tapi kebanyakan orang berhasil ternyata memiliki kualitas ini.

Konsistensi juga dapat menjadi salah satu bentuk pengujian terhadap angan-angan kita. Jika kita tidak cukup konsisten, maka kita bisa bertanya pada diri sendiri apakah angan-angan tersebut memang sungguh-sungguh kita inginkan atau tidak. Bandingkan dengan akar bahwa konsistensi mencari air dan mineral memang sungguh-sungguh dilakukan tanpa kenal menyerah.

Adaptif
Akar mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat. Ia bisa membuat dirinya menjadi sangat kecil untuk masuk ke celah-celah tanah dalam rangka mencapai sumber air. Akar juga sanggup bekerja di pegunungan bersalju dengan menancap pada karang dengan sangat kuat untuk melindungi tanaman dari angina.

Dalam perziarahan di dunia ini, manusia kerap dihadapkan pada situasi di mana ia harus (mau tidak mau) melakukan adaptasi dalam berbagai hal di lingkungannya untuk bertahan. Namun kerap kita menemukan diri kita tidak mau atau tidak mampu melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam rangka mencapai angan-angan kita.

Kemampuan untuk melakukan adaptasi pada hakikatnya merupakan upaya pemecahan masalah, dimana kita memiliki salah satu alternatif yang dianggap paling baik. Alternatif yang berdasarkan pengenalan kita akan berbagai kondisi internal dan eksternal, termasuk asumsi-asumsi yang ada di dalamnya.

Rendah hati
Akan dengan sangat mengagumkan telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa. Dengan menyandang peran yang begitu besar dan penting ia bekerja tanpa banyak bicara, tidak perlu menampilkan diri. Tapi semua orang tahu bahwa jika ingin menghabisi sebuah tumbuhan, harus dihabisi sampai ke akar-akarnya.

Spirit seperti ini perlu dikembangkan dalam proses pengembangan diri, di mana seseorang tetap mampu merasa ada yang belum berkembang dalam dirinya dan mau menerima berbagai informasi secara terbuka. Hanya dengan memiliki kerendahan hati, seseorang akan mengalami sebuah proses pengembangan yang berkesinambungan.

Perasaan cepat puas dan merasa pendapat saya yang paling benar memang merupakan pagar pembatas yang sesungguhnya kita ciptakan sendiri, dan kadang-kadang kerap diperkuat oleh lingkungan.

Dengan demikian, jika kita ingin terus mengembangkan diri (yang sesungguhnya adalah hak sekaligus kewajiban), ikutilah teladan akar.

Tentunya, anak yang berAKAR akan lebih tahan banting, lebih memiliki faktor protektif alami ketika menghadapi pilihan untuk mencoba narkoba ketika ditawari teman-temannya.

Bukan saja narkoba, sayapun yakin anak berAKAR akan berhasil dalam hidupnya

No comments:

 

ShoutMix chat widget