Wednesday, June 10, 2009

Daftar kegagalan

"Kegagalan"
emm berbicara tentang kegagalan siapa yang mau menerima kegagalan,bila hidup ini bisa memilih lebih baik tidak ada kata gagal.
bagian ini saya akan mengulas tentang seseorang yang mengalami banyak kegagalan dalam sejarah hidupnya.

Berikut ini adalah daftar kegagalan yang saya kumpulkan dari berbagai sumber :

Tahun 1831 : Usaha nya Bangkrut

Tahun 1832 : Ia menderita kekalahan dalam pemilu tingkat lokal

Tahun 1833 : Ia kembali bangkrut dalam Usahanya

Tahun 1835 : Istrinya meninggal dunia

Tahun 1836 : Ia menderita tekanan mental hingga hampir masuk rumah sakit jiwa

Tahun 1837 : Ia menderita kekalahan dalam kontes pidato

Tahun 1840 : Gagal dalam pemilu anggota senat

Tahun 1842 : Kalah dalam pemilu kongres

Tahun 1848 : Kalah lagi dalam pemilu kongres

Tahun 1855 : Gagal lagi dalam pemilu senat

Tahun 1856 ; Kalah dalam pemilu cawapres

Tahun 1857 : Gagal lagi- lagi dalam pemilu senat

Tahun 1860 : IA TERPILIH SEBAGAI PRESIDENT

Siapakah dia?
Nama nya adalah abraham lincoln salah seorang president terkenal amerika.

.
Mungkin orang lain yang mengalami kegagalan sebanyak itu sudah mundur dari teratur dari awal,tetapi "Abraham lincoln" maju terus, sudah tidak ada kata ''Mundur'' dalam otaknya.

Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kegagalan;
Pertama, Bila saja ia berhenti untuk selalu mencoba berusaha pada kali pertama ia gagal,mungkin namanya tak akan dikenal oleh dunia sampai hari ini.
Kedua,Mungkin tuhan memberi kita gagal karena kita belum menemukan apa yang sangat cocok bagi dirinya,lihatlah dalam catatan tersebut saat pertama kali ia mencalonkan presiden dan langsung sukses menggapainya.

Selama 29 tahun beliau mengalami kegagalan namun akhirnya mendapatkan sukses yang luar biasa.
Kita juga bisa!!!

Filosofi Akar


Baru saja saya membaca artikel menarik tentang psikologi anak, di website kick Andy.seorang psikolog anak menyampaikan bahwa pekembangan anak dapat di analogikan seperi akar. Psikolog ini bernama sapaan boby, berikut catatatnnya;

Pernah Bobby mengasosiasikan perkembangan anak dengan akar tumbuhan. Beberapa hal inti yang disampaikannya adalah walau akar itu tidak seindah daun atau bunga, juga tidak berwarna-warni indah, namun memiliki sebuah signifikasi.

Sangat “subtle” dan tidak terlihat, sama seperti proses yang terjadi behind the scene, akar memiliki peran yang sangat penting. Ia bisa menunjang batang pohom dengan sangat kuat. Ia selalu berusaha mencari air dan mineral yang nantinya akan menjadi asupan bagi tanaman.

Dijelaskan pula bahwa akar memiliki dorongan mencari air yang sangat kuat sehingga ia mampu mejebol trotoar untuk mendekati air di sebuah hidran. Akar juga mampu menyesuaikan dirinya untuk masuk ke celah-celah kecil (mencari air di dalam relung-relung tanah) atau menghadapi kondisi iklim yang berbeda (mengakar pada batu karang di gunung bersalju). Tapi yang sungguh mengagumkan adalah ia bekerja dalam hening dan tidak terlihat dari luar.

Sampai sini terjadilah pencerahan! Inilah kebijaksanaan dari akar. Manusia memang selayaknya meneladani akar. Ada hal-hal yang sebaiknya ada pada manusia, yang dapat diakronimkan sebagai AKAR, yaitu Angan-angan, Konsistensi, Adaptif dan Rendah hati. Sebagai manusia kita bisa bertumbuh dengan memperhatikan AKAR kita.

Angan-angan
Agar hidupnya lebih terarah manusia disarankan untuk dengan sengaja memiliki angan-angan. Kemampuan menciptakan angan-angan barangkali salah satu karunia yang dimiliki oleh manusia. Saya membayangkan bahwa akar sangat memahami apa yang ia inginkan dan bagaimana merealisasikan keinginan tersebut.

Coba perhatikan ssekililing kita saat ini. Banyak kenyataan yang berawal dari mimpi. Misalnya saja komunikasi via email, pergi ke bulan atau keajaiban internet sebagai perwujudan mimpi manusia untuk mengadakan komunikasi antar komputer. Untuk itu beranikanlah berangan-anganlah sebelum dilarang dan dikenakan pajak!

Konsistensi
Jika anda telah memiliki angan-angan, maka tehap berikut untuk mewujudkan angan-angan itu adalah dengan berusaha secara konsisten. Perhatikan bahwa akar sangat konsisten untuk mewujudkan angan-angannya mencapai sumber air.

Ia tidak menyerah walaupun kondisinya sulit. Komitmennya untuk mancari air sebagai bentuk tanggungjawab terhadap kelangsungan kehidupan daun, bunga dan sebagainya membuatnya akan berusaha sangat keras untuk menemukannya.

“Angan-angan yang tidak diikuti konsistensi untuk mewujudkannya tidak jauh berbeda dengan mimpi di siang hari bolong.”

Sayang sungguh disayang bahwa konsistensi ini juga mengharuskan kerja keras dan ketekunan. Hal-hal yang tidak terlalu disukai oleh kebanyakan penghuni planet bumi. Tapi kebanyakan orang berhasil ternyata memiliki kualitas ini.

Konsistensi juga dapat menjadi salah satu bentuk pengujian terhadap angan-angan kita. Jika kita tidak cukup konsisten, maka kita bisa bertanya pada diri sendiri apakah angan-angan tersebut memang sungguh-sungguh kita inginkan atau tidak. Bandingkan dengan akar bahwa konsistensi mencari air dan mineral memang sungguh-sungguh dilakukan tanpa kenal menyerah.

Adaptif
Akar mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat. Ia bisa membuat dirinya menjadi sangat kecil untuk masuk ke celah-celah tanah dalam rangka mencapai sumber air. Akar juga sanggup bekerja di pegunungan bersalju dengan menancap pada karang dengan sangat kuat untuk melindungi tanaman dari angina.

Dalam perziarahan di dunia ini, manusia kerap dihadapkan pada situasi di mana ia harus (mau tidak mau) melakukan adaptasi dalam berbagai hal di lingkungannya untuk bertahan. Namun kerap kita menemukan diri kita tidak mau atau tidak mampu melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam rangka mencapai angan-angan kita.

Kemampuan untuk melakukan adaptasi pada hakikatnya merupakan upaya pemecahan masalah, dimana kita memiliki salah satu alternatif yang dianggap paling baik. Alternatif yang berdasarkan pengenalan kita akan berbagai kondisi internal dan eksternal, termasuk asumsi-asumsi yang ada di dalamnya.

Rendah hati
Akan dengan sangat mengagumkan telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa. Dengan menyandang peran yang begitu besar dan penting ia bekerja tanpa banyak bicara, tidak perlu menampilkan diri. Tapi semua orang tahu bahwa jika ingin menghabisi sebuah tumbuhan, harus dihabisi sampai ke akar-akarnya.

Spirit seperti ini perlu dikembangkan dalam proses pengembangan diri, di mana seseorang tetap mampu merasa ada yang belum berkembang dalam dirinya dan mau menerima berbagai informasi secara terbuka. Hanya dengan memiliki kerendahan hati, seseorang akan mengalami sebuah proses pengembangan yang berkesinambungan.

Perasaan cepat puas dan merasa pendapat saya yang paling benar memang merupakan pagar pembatas yang sesungguhnya kita ciptakan sendiri, dan kadang-kadang kerap diperkuat oleh lingkungan.

Dengan demikian, jika kita ingin terus mengembangkan diri (yang sesungguhnya adalah hak sekaligus kewajiban), ikutilah teladan akar.

Tentunya, anak yang berAKAR akan lebih tahan banting, lebih memiliki faktor protektif alami ketika menghadapi pilihan untuk mencoba narkoba ketika ditawari teman-temannya.

Bukan saja narkoba, sayapun yakin anak berAKAR akan berhasil dalam hidupnya

Pengusaha jadi presiden mengapa tidak?

Di tengah kampanye capres-cawapres di Pilpres 2009 muncul wacana yang mempersoalkan pengusaha menjadi presiden. Namun menurut kalangan pengamat, presiden dari pengusaha tidak masalah, asal ada aturan untuk membatasi kepentingan bisnis dan pemerintahan.

"Siapa pun yang menjadi presiden harus menanggalkan semua latar belakang profesi sebelumnya, seperti pengusaha siap meninggalkan bisnisnya, kalangan militer harus siap menanggalkan urusan militer, juga kalangan kiai, akademisi atau pimpinan parpol," kata pengamat politik Arbi Sanit di Jakarta, Rabu (10/6/2009).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, figur capres dari kalangan pengusaha mempunyai sisi positif dan negatif. Dari sisi positifnya mampu memahami sektor riil dan investasi, namun sisi negatifnya bisa memunculkan konflik kepentingan.

Dia mencontohkan, sejarah mencatat peran penting pengusaha di masa perjuangan, saat dibentuknya Sarekat Dagang Islam (SDI). SDI dibentuk untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang asing. Akhirnya, perkumpulan ini berkembang pesat mengubah namanya menjadi Sarekat Islam.

"Alasan pengubahan nama ini agar organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik. Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik, tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menilai calon presiden (capres) berlatar belakang pengusaha lebih mampu mengatasi persoalan bangsa, khususnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi saat ini dihadapkan pada kondisi ekonomi dunia yang sedang sulit.

Wiranto


Nama : Wiranto
Tempat Tanggal Lahir : Solo, 4 April 1947
Agama : Islam
Istri : Ny Uga Wiranto
Anak : 1. Amalia Sianti
2. Ika Mayasari
3. Zainal Rizky
Pendidikan : AMN Magelang tahun 1968
UT, Administrasi Negara tahun 1995
PTIH Militer tahun 1996
Karir : 1994 - 1996 Pangdam Jaya
1996 - 1997 Panglima Kostrad
1997 - 1998 KSAD
1998 - 1999 Panglima ABRI
1998 - 1999 Menhankam
1999 - 2000 Menko Polkam
2006 - sekarang Ketum Partai Hanura
Alamat : Jl Pinang Ranti 2, Pondok Gede, Jakarta Timur

Pemilu 2009 adalah kali kedua Wiranto membidik kursi RI-1. Pada pemilu sebelumnya, tahun 2004, ia juga mencalonkan diri menjadi presiden setelah memenangkan konvensi Partai Golkar. Sayang, niatnya terjegal di putaran pilpres I karena tak cukup mendapat dukungan.

Masuk ke pilpres berikutnya, Wiranto agaknya sadar penyelenggaraan Konvensi ala Partai Golkar boleh jadi tak datang 2 kali. Karenanya, ia pun membidani berdirinya partai baru sebagai kendaraan politiknya nanti di Pilpres 2009. Partai itu bernama Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang berdiri 21 Desember 2006.

Wiranto sadar, bagaimanapun ia memiliki bekal popularitas. Nah, popularitas itu tak begitu saja datang dari langit. Karir militer Wiranto dibangun dari dasar sebagai lulusan Akmil. namanya baru menarik perhatian publik kala ditunjuk sebagai ajudan Presiden Soeharto di tahun 1987. Biasanya pos ini diisi perwira ber-masa depan cerah.

Benar saja, setelah menapaki jejak Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD, Wiranto dilantik menjadi Panglima ABRI pada tahun 1998. Pada masa inilah terjadi turbulensi politik dalam negeri. Dengan kedudukannya sebagai Pangab, Wiranto menjadi salah satu aktor utama era baru Indonesia menyusul runtuhnya kekuasaan Soeharto yang dibangun 32 tahun.

Dalam peran yang sangat krusial tersebut, Wiranto bersaksi dia mendapat surat amanat dari Soeharto untuk melakukan tindakan apapun untuk mengamankan negara. Jika ia mau, ia bisa saja menjadikan surat tersebut bak Supersemar yang memangkasi kekuasaan Soekarno, sebagaimana yang dilakukan Soeharto dahulu. Namun Wiranto mengaku memilih tak melakukannya.

Klimaks turbulensi itu, setelah dilakukan pemilihan umum, pada tahun 1999, Wiranto ditunjuk presiden terpilih KH Abdurrahman Wahid sebagai Menko Polkam. Cuma satu tahun Wiranto duduk pada pos tersebut, berikutnya ia mengundurkan diri setelah muncul isu ketidakcocokan dengan presiden.

Berikutnya, aktivitas Wiranto lebih banyak diarahkan ke bidang kemasyarakatan sampai kemudian namanya muncul kembali di tahun 2004 sebagai pemenang Konvensi Partai Golkar untuk capres.

Jusuf Kalla


Nama : Jusuf Kalla
Agama : Islam
Istri : Ny Mufidah Kalla
Anak : 1 Muchlisah Jusuf
2. Muswirah Jusuf
3. Imelda Jusuf
4. Solichin Jusuf
5. Chaerani Jusuf
Pendidikan : S1 Universitas Hasanudin 1967
MBA European Institute of Business Adm Prancis,1977
Karir : 1968 - 2001 Dirut NV Hadji Kalla
1988 - 2001 Komisaris PT Bukaka Teknik Utama
1999 - 2001 Menteri Perindustrian Perdagangan
2001 - 2004 Menko Kesra
2004 - 2009 Wakil Presiden RI
Alamat : Jl. Mangun Sarkoro No 1, Jakarta Pusat

Semasa menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin hingga menjadi sarjana, Jusuf Kalla sempat menjabat Ketua Umum HMI dan KAMI Ujung Pandang. Inilah awal dari karirnya beroganisasi. Kalla menyelesaikan studinya di Universitas Hasanuddin pada 1967. Lelaki kelahiran Watampone (Makassar) 15 Mei 1942 ini kemudian melanjutkan studinya di The European Institute of Business Administration, Prancis (1977).

Kalla terlahir dari keluarga pedagang. Ayahnya Haji Kalla dan ibunya Athirah adalah pengusaha tekstil di Kota Bone. Dari sini Kalla Group bermula. Kalla kemudian menjabat Direktur Utama NV Hadji Kalla dan PT Bumi Karsa (1968 - 2001), Komisaris Utama PT Bukaka Teknik Utama (1988 - 2001), Komisaris Utama PT Bukaka Singtel International (1995 - 2001).

Hingga akhirnya pada 1999 pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Kalla dilantik sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Ketika tampuk kekuasaan beralih ke Megawati, Kalla dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Agustus 2001 - April 2004)

Pada Desember 2004 Jusuf Kalla menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar, menggantikan Akbar Tandjung sampai saat ini. Di tahun itu pula ia maju bersama SBY dan memenangkan Pemilihan Presiden. Kini setelah bercerai dengan SBY, ia kembali bekerjasama dengan kalangan militer, Wiranto.

JK - Wiranto

Nomor Urut 3

JK - Wiranto

  • Total Suara Koalisi: 20.84%
  • Total Kursi di DPR: 22.32%
  • Partai Pendukung: Golkar, Hanura, PKNU, Barnas, PDK

Cawapres

Wiranto

Wiranto


Prabowo Subianto


Nama : Prabowo Subianto
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam
Istri : Ny Siti Hediati (mantan)
Anak : Ragowo Hedi Prasetyo
Pendidikan : Akabri Magelang tahun 1974
Karir : 1996 - 1998 Danjen Kopassus
1998 - 1998 Panglima Kostrad
1998 - 1998 Danseskoad
2004 - 2009 Ketum HKTI
2008 - 2013 Ketum APPSI
Alamat : Menara Bidakara 9th Floor, Jl. Gatot Subroto kav. 71-73, Jakarta 12870 Indonesia

Dulu, banyak yang meramalkan masa depan Prabowo Subianto akan gilang gemilang. Pada menjelang berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru, ia adalah jenderal paling bersinar. Dalam usia 47 tahun, ia sudah menyandang 3 bintang di pundaknya dan juga memimpin jabatan elit, Panglima Kostrad. Tak heran ada dugaan, dialah pewaris Dinasti Suharto, mengingat ia anggota klan yang paling bersinar (saat itu, Prabowo masih menantu Soeharto).

Namun segala kegemilangan itu buyar ketika era reformasi ternyata menuntut lebih pada Prabowo. Lengsernya Soeharto membuat kasus penculikan aktivis yang terjadi pada era ia menjabat Danjen Kopassus, ditelisik oleh Mabes TNI. Ujungnya, dibarengi dengan isu ketidakcocokannya dengan Panglima TNI Jenderal Wiranto, Prabowo harus pensiun dini dari dinas militer.

Setelah itu, Prabowo seperti mengasingkan diri. Ia banyak berdomisili di Timur Tengah (Yordania) dan menyibukkan diri segera terjun ke dunia usaha. Bisnis Prabowo terutama bergerak di bidang Pertambangan dan Perkebunan.

Nama Prabowo kembali muncul tatkala Parta Golkar di bawah Akbar Tandjung membuat konvensi untuk memilih capres 2004. Prabowo menjadi salah satu peserta meskipun kemudian ia harus mengakui bahwa konvensi lebih memilih sosok Wiranto untuk didukung Golkar pada Pilpres 2004.

Lepas dari Konvensi, Prabowo banyak bergerak di level Ormas. Ia terpilih menjadi ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggantikan Sarwono Yudohusodo pada tahun 2004. Kemudian ia juga terpilih menjadi ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di tahun 2008. Selain itu, Prabowo juga menyiapkan diri dengan membidani lahirnya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Semua organ tersebut mencuri perhatian publik saat kampanyenya mulai rajin hadi di layar kaca. Melalui HKTI, Prabowo menyerukan pentingnya membeli produk makanan dalam negeri. Melalui APPSI, Prabowo mengimbau gerakan kembali ke pasar tradisional. Dan ujungnya, Prabowo juga mengkampanyekan Gerindra yang resmi menyatakan akan mencapreskan dirinya dalam pilpres 2009.

Gerak agresif Prabowo itu langsung mendapat sambutan. Dalam beberapa jajak pendapat terakhir, namanya masuk 3 besar sosok capres populer bersama SBY dan Megawati. Meski demikian, Prabowo bukannya tanpa hadangan. Dikaitkannya orang dekatnya dan juga Wakil Ketum Gerindra, Muchdi Pr dalam pembunuhan aktivis HAM Munir, bisa jadi batu kerikil yang mengganggu pencitraan dirinya.

Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri


Nama : Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947
Agama : Islam
Suami : Taufik Kiemas
Anak : 1. Mohammad Rizky Pratama
2. Mohammad Prananda
3. Puan Maharani
Pendidikan : S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) – tidak selesai
Karir : 1986 - Wakil Ketua Cabang PDI Jakpus
1987- 1992 Anggota DPR/MPR
1999- 2001 Wakil Presiden RI
2001- 2004 Presiden RI
2000 – sekarang Ketua Umum PDIP
Alamat : Jl. Teuku Umar 27 A, Jakarta Pusat

Ayahnya memberi nama Megawati Sukarnaputri, tapi setelah bertahun-tahun lidah orang Indonesia menyebutnya sebagai Megawati Sukarnoputri. Megawati putri sulung proklamator Soekarno lahir di ibukota revolusi, Yogyakarta, 23 Januari 1947. Ia merupakan wanita Indonesia pertama dan – hingga kini masih – satu-satunya yang pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Saat kecil, sebetulnya Megawati tidak dipersiapkan untuk ikut merambah dunia politik. Justru semula, kakaknya Guntur Sukarnoputra yang kerap diajak sang ayah hadir dalam berbagai kunjungan politik. Namun badai G 30 S praktis membuyarkan kehidupan mapan keluarga besar Soekarno. Sang ayah dirumahkan sampai kemudian meninggal di tahun 1970, sementara anak-anaknya terpinggirkan.

Dalam kondisi seperti, Megawati ternyata muncul sebagai penerus dinasti keluarga di bidang politik. Ia terjun pertama kali ke dalam parpol pada tahun 1986. Saat itu Mega diajak oleh Ketum PDI saat itu, Soerjadi. Hubungan baik ini akhirnya runtuh di tahun 1993, ketika Mega berhasil menggusur Soerjadi sebagai Ketum PDI dalam Kongres di Surabaya.

Namun, kemenangan Mega ternyata tak diakui pemerintah. Sebaliknya, Orde Baru tetap mengakui PDI di bawah pimpinan Soerjadi. Dualisme kepemimpinan PDI akhirnya mencapai puncaknya di tahun 1996, ketika PDI Soerjadi yang didukung aparat mengambilalih kantor DPP PDI di Jl Diponegoro pada 27 Juli 1996 yang berakhir dengan kerusuhan.

Peristiwa 27 Juli tersebut justru menguatkan nama Megawati sebagai tokoh oposisi. Dukungan massa akar rumput yang merasa senasib sepenanggungan di-marginalkan oleh Orde Baru secara perlahan terkumpul di belakangnya. Begitu Orba jatuh pada 1998, setahun kemudian Mega mendirikan PDI Perjuangan (PDIP).

PDIP langsung dikenal sebagai partainya wong cilik. Partai iniberhasil menjadi juara nomor satu dalam Pemilu 1999. Tapi perolehan ini ternyata tak cukup menjadikan Mega sebagai presiden. Konspirasi Poros Tengah justru mendudukan KH Abdurrahman Wahid (PKB) menjadi presiden. Sementara Mega cukup sebagai wapres.

Dilengserkannya Gus Dur dalam Sidang Istmewa 2001 memberi jalan bagi Megawati untuk naik derajat sebagai presiden. Masa kepemimpinannya berakhir tahun 2004. Dalam pemilu tahun itu juga, Mega dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, pensiunan jenderal yang pernah menjadi pembantunya, menteri koordinator polkam.

Megawati menikah 3 kali. Suami pertamanya adalah seorang penerbang TNI AU, Lettu Surindro Supriarso. Namun suami pertamanya hilang dalam sebuah penugasan di Biak, tahun 1971. Dari suami pertama ini, Megawati dikaruniai dua orang putra. Setahun kemudian, Mega menikah lagi dengan seorang eks diplomat Mesir, Hassan Gamal Ahmed Hassan. Pernikahan ini lalu dibatalkan oleh pengadilan. Suami terakhir Mega adalah Taufik Kiemas, seorang pengusaha yang juga pengagum Bung Karno. Pernikahan ini dikaruniai seorang putri.

Mega - Prabowo

Nomor Urut 1

Mega - Prabowo

  • Total Suara Koalisi: 20.60%
  • Total Kursi di DPR: 21.60%
  • Partai Pendukung: PDI Perjuangan, Gerindra, Kedaulatan, PNI Marhaenisme, Pakar Pangan Pangan, Buruh, PPNUI, PSI, Merdeka

SBY - Boediono

Nomor Urut 2

SBY - Boediono

  • Total Suara Koalisi: 59.70%
  • Total Kursi di DPR: 56.07%
  • Partai Pendukung: Demokrat, PAN, PKS, PKB, PPP, PBB, PDS, PKPB, PBR, PPRN, PKPI, PDP, PPPI, Republikan, PPD, Patriot, PNBK, PMB, PPI, Pelopor, PKDI, PIS, PNI

Boediono


Nama : Boediono
Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 25 Februari 1943
Agama : Islam
Istri : Ny Herawati Boediono
Anak : 1. Ratriana Ekarini
2. Dios Kurniawan
Pendidikan : S1 Universitas Western Australia 1967
S2 Universitas Monash Australia, 1972
Phd Universitas Pennsylvania, AS, 1979
Karir : 1996 - 1997 Direktur III BI
1997 - 1998 Direktur I BI
1998 - 1999 Kepala Bappenas
2001 - 2004 Menteri Keuangan
2005 - 2009 Menko Perekonomian
2009 - 2009 Gubernur BI
Alamat : Jl. Mampang Prapatan XX, Jakarta Selatan

Boediono lahir di Blitar pada 25 Februari 1943. Ia memulai karir dari dunia akademik sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UGM. Dari UGM ia kemudian di daulat sebagai Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR (1996-1997), setahun kemudian (1997-1998) ia menjabat Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter. Prestasinya menanjak mana kala dilantik sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999).

Pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri ia menjabat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Pada pemerintahan SBY, Boediono didapuk sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009).

Prestasinya yang dinilai berhasil dalam menstabilkan ekonomi Indonesia membuat SBY meliriknya. Lulusan Western Australia (1967) lantas dipilih sebagai calon wakil presiden mendampingi SBY. Isu beredar di seputar pencalonan dirinya sebagai cawapres SBY, terutama isu bahwa ia penganut paham Neo-Liberalisme. Ia juga dikenakl sebagai cawapres dari kalangan non partai, melainkan dari kalangan professional.ref;detiknews

Profile Dr.Susilo Bambang Yudhoyono


Nama : Susilo Bambang Yudhoyono
Tempat Tanggal Lahir : Pacitan, 9 September 1949
Agama : Islam
Istri : Ny Kristiani Herawati
Anak : 1. Agus Harimurti Yudhoyono
2. Edie Bhaskoro Yudhoyono
Pendidikan : Akmil Magelang tahun 1973
Master of Art (MA) dari Management Webster University, AS
S3 Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
Karir :
1996 - 1997 Pangdam II Sriwijaya
1997 - 1998 Kasospol ABRI
1999 - 2001 Menteri Pertambangan dan Energi
2001 - 2004 Menko Polkam
2004 - sekarang Presiden RI
Alamat : Puri Cikeas Indah, Cibubur, Bogor

Begitu masuk level jenderal, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menarik perhatian pengamat militer. Dia termasuk sedikit di antara jenderal TNI yang memiliki wawasan intelektual melampaui bidang yang ditekuninya. Tak heran, dulu ia kerap digolongkan sebagai jenderal intelektual.

Kecemerlangan wawasan lulusan terbaik Akmil 1973 ini mengantarnya dalam berbagai jabatan penting. Ia pernah menjadi Kasdam Jaya tatkala terjadi peristiwa 27 Juli 1996. Setelah itu, ia promosi menjadi Pangdam II Sriwijaya sampai akhirnya ditarik ke Mabes ABRI sebagai Kasospol dengan pangkat letjen.

Ketika Presiden Gus Dur berkuasa, SBY yang juga menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo ini ditawari masuk kabinet sebagai Mentamben. Tawaran tersebut diterima yang di sisi lain, membuatnya terpaksa harus pensiun lebih cepat 5 tahun dari karir militernya.

Kerjasamanya dengan Presiden Gus Dur berlangsung tak lama. Setelah sempat mampir sebagai menkopolkam di tahun 2001, SBY kemudian diberhentikan oleh Gus Dur. Tapi begitu Gus Dur dilengserkan MPR, dan Megawati naik menjadi presiden, SBY kembali ditunjuk menjadi menkopolkam.

Kebersamaan dengan Megawati pun ternyata tak awet. Menjelang akhir masa pemerintahannya, SBY tak dilibatkan dalam beberapa pengambilan kebijakan pemerintahan. Uneg-uneg ini disampaikan kepada pers yang menyebabkan suami Megawati, Taufik Kiemas menyebutnya sebagai jenderal yang kekanak-kanakan. Tak dinyana justru sindiran ini melambungkan simpati publik pada SBY.

Pada pemilu 2004, SBY dengan kendaraan Parta Demokrat yang telah ia persiapkan sejak tahun 2001, SBY maju ke bursa capres bersama Jusuf Kalla (JK). Pasangan ini mendapat dukungan penuh dari PKS dan PBB. SBY-JK pun akhirnya memenangkan pemilihan presiden dalam 2 putaran setelah mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi dalam duel terakhir.

Selama menjadi presiden, banyak deraan menimpa SBY. Pada awal pemerintahannya, ada idiom SBY adalah presiden bencana karena banyaknya bencana alam yang menimpa Indonesia. Setelah itu berlanjut dengan krisis minyak yang memaksanya menaikkan harga premium dan solar.

Meski demikian, SBY pun punya catatan sukses. Di masa pemerintahannya lah konflik Aceh terselesaikan, demikian pula dengan komitmen pemberantasan korupsi yang realisasinya jauh lebih bagus ketimbang presiden-presiden sebelumnya. ref;detiknews
 

ShoutMix chat widget